Inkubator Bisnis FEB UM Pontianak Menjadi Bagian Dari MCEBI

Muhammadiyah Center Entrepreneurship And Business Incubator (MCEBI) Bekerjasama Dengan KEMENPAREKRAF Mencetak Wirausaha Mahasiswa Beretika.
 
Pemulihan Ekonomi Indonesia menjadi satu agenda mendesak perlu segera direalisasikan. Dalam peristiwa Covid -19 sejak 2 tahun yang lalu, ikut terimbas juga para usaha kecil dan menengah. Di satu sisi sebelum covid-19, lembaga inkubator di Indonesia didorong pemerintah untuk menghasilkan para start up dan para wirausaha yang memanfaatkan kemajuan serta inovasi teknologi 4.0 dan 5.0. Hadirnya usaha-usaha rintisan di kalangan anak muda terutama mahasiswa menandai tonggak lahirnya usaha-usaha rintisan yang memberi salah satu solusi terbukanya lapangan kerja baru.
 
Pemikiran dan kenyataan tersebut di atas mendasari berdirinya MCEBI Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator, para milenial menyingkat menjadi MCEBI (dieja em-ce-bi) didirikan oleh 29 Lembaga Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. MCEBI didirikan Berdasrakan SK Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) Perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) no 006 tahun 2022. MCEBI memiliki target melahirkan sebanyak mungkin wirausahawan muda yang handal, sukses, dan tetap beretika. Berikutnya masih ada 55 PTMA lagi yang akan segera menyusul mendirikan lembaga Inkubator Bisnis.
 
Klinik Bisnis Bersama Sandiaga Uno menjadi arena sharing pengalaman antara wirausaha mahasiswa (Studentpreneur) dengan bapak Sandiaga Uno sebagai sebagai birokrat sekaligus sebagai wirausahawan yang sukses. Ketua MCEBI Dr. Endang Rudiatin, M.Si. menyatakan Klinik Bisnis ini menjadi kolaborasi berkelanjutan antara MCEBI dengan bapak Sandiaga Uno selain sebagai menparekraf juga sebagai Sandi yang pengusaha, dalam program pemulihan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggungjawab. Sekum PP Muhammadiyah Prof Dr. Abdul Mu’ti dalam kata sambutannya memberikan apreasi atas penyelengaraan program dan kerjasama Kemenparekraf dengan Lembaga Inkubator PTMA sekaligus apresiasi penyelenggaraan kegiatan MCEBI di rumah dinas yang menandakan bahwa kolaborasi ini serius dikerjakan, tak mengenal hari libur. “Kehormatan bagi kami telah dipercaya sebagai mitra dalam pengembangan kewirausahaan mahasiswa” demikian Pak Mu’ti dan berharap program ini menjadi bagian penting utk meningkatkan kompetensi dan integritas sebagai entrepreneur yang dibutuhkan Negara ini. Muhammadiyah didirikan oleh para entrepreneur, contoh Ahmad Dahlan dengan berdagang batik. Bagaimana organisasi bisa dibentuk dengan baik juga karena kegiatan kewirausahaannya. Mahasiswa harus juga punya mental kompetensi, bagaimana menumbuhkan kreatifitas di kalangan mahasiswa. Bisa bersinergi membangun industri kreatif yang berdaulat di Negara kita.
 
Sandi Uno sendiri mengatakan sangat tersanjung Muhammadiyah mau kolaborasi dengan Kemenparekraf. Beliau memperkenalkan deputi SDM dan Kelembagaan dan deputi bidang Ekonomi Digital dan Industri Kreatif yang juga hadir. Kemenprakrekaf sedang membuat terobosan bagi program kewirausahaan untuk 60 juta UMKM yang semakin banyak bisa disentuh dengan program2 kewirausahaan agar UMKM bisa lebih berkembang. Hadir juga tenaga ahli sebagai kurator produk UMKM.
 
Tiga studentpreneur yang berdiskusi dengan pak Sandi Uno, Indi Dwi Lutfitriani dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memenangi Best Business Growth Plan dengan platform peribahasa.com. Beribahasa (www.beribahasa.com) adalah platform pembelajaran bahasa asing secara daring yang mempertemukan murid dengan tutor tanpa terhalang jarak, dengan waktu fleksibel dan kurikulum sesuai kebutuhan, serta harga yang terjangkau. Handoko Eko Prasetyo dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memenangi Best Marketing Strategy (secara on line). Brand produknya Peyek Kupang DJ. Peyek Kupang DJ adalah bisnis kuliner camilan yang memanfaatkan kupang sebagai sumber daya alam melimpah di Kabupaten Sidoarjo yang kaya khasiat untuk kesehatan. Muhamad Nur Rajab dari ITB Ahmad Dahlan Jakarta memenangi Best Social Impact, dengan brand usahanya Kopi Nineteen. Kopi Nineteen adalah kedai kopi yang tidak hanya menghasilkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi kantong pelajar, namun juga menghadirkan sebuah ruang pelatihan dan pengembangan pemuda serta UMKM di daerah setempat secara gratis. Kopi Nineteen juga mengajak konsumen untuk bersedekah, karena Rp500,- dari tiap gelas kopi yang terjual akan didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
 
Bersama mereka hadir juga Studentpreneur penerima beasiswa Baznas Silvia Nur Indah Sari dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. MCEBI memberikan gelar Best Family Hero, karena perannya membantu usaha keluarga, dari membantu sang ibu membuat donut, kemudian dimodifikasi menjadi donut kentang. Silvia Donut brand usahanya mengadopsi konsep donut yang sudah terkenal, yang menjadi makanan kelas menengah atas. Harga donut Silvia dapat terjangkau kalangan menengah kebawah.
 
Ikhtiar 29 Lembaga Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan PTMA mendirikan MCEBI perlu didukung dan mendapat pendampingan secara terus menerus dan berkelanjutan, akan selalu ada bibit-bibit pemuda yang perlu pendampingan untuk menjadi wirausaha yang turut andil dalam peningkatan perekonomian nasional, yang membawa kemashlahatan bagi bangsa dan Negara.
 
Acara Kick Off MCEBI dan Klinik Bisnis Bersama Sandiaga Uno dihadiri juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Rektor UM Tangerang Dr. Ahmad Amrullah, M.Pd., Rektor Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Dr. H.Jaenudin, M.Pd. dan Ketua STIEM Jakarta Dr Lela Nurlaela Wati SE, MM. Demikian dengan ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Herry Zudianto dan Ketua AFEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Prof. Dr. Rizal Yahya, SE, M.Sc. dan beberapa rektor PTMA dan dekan FEB secara on line. Peserta on line mencapai 1000.
 
Jakarta, 31 Januari 2022
Humas MCEBI AFEB PTMA
Ayi Muhyidin 081324885312
Diana 081289392110
M. Farras Ramadhan 081325023021