Lokakarya Kurikulum MBKM Program Studi Manajemen K. Sintang

Dengan di perbaharuinya permendikbud dan Terbitnya Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, mendorong Program Studi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak meninjau kembali kurikulumnya, menyesuaikan dengan peraturan dan berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan pendidikan serta tututan kebutuhan dari para stake holder mengikuti dan menghadapi perkembangan digitalisasi saat ini.
 
Program Studi Manajemen K. Sintang Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak mengadakan lokakarya kurikulum. Lokakarya kurikulum diadakan pada Rabu, 7 Juli 2021, dengan mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Lulusan Melalui Kerikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Era Industri 4.0”. Hadir dalam kegiatan lokakarya secara daring ialah Rektor, Stakeholder dari Dinas Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang, dan sejumlah koordinator program studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Pontianak.
 
Tujuan kegiatan lokakarya ini merupakan wujud pembaharuan serta penyempurnaan kurikulum yang di luncurkan Mendikbud mengenai Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Selaras dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Rekonstruksi dan pengembangan kurikulum mutlak harus dilakukan agar kegiatan pembelajaran semakin lebih baik dan sesuai harapan. Program MBKM Kemdikbud memberikan hak belajar kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 3 semester. Mata kuliah bisa berupa kelas klasikal lintas program studi di dalam perguruan tinggi yang sama atau lintas perguruan tinggi serta mahasiswa juga dapat melakukan magang kerja di dunia industri atau dunia usaha.
 
Doddy Irawan selaku rektor juga bepesan pada pelaksanaan Lokakarya Penyusunan Kurikulum, tantangan industri 4.0 mengharuskan dunia Pendidikan mengupgrade sistem Pendidikan 4.0 pula sehingga perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing, oleh karena itu perlu dibuat sebuah kerangka model kurikulum yang mengintegrasikan keterampilan dan program MBKM.
 
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FEB UM Pontianak, Dedi Hariyanto mengatakan “Kita berharap dalam rangkaian kegiatan peninjauan dan penyusunan serta Integrasi MBKM dalam Kurikulum Outcome based education juga berpedoman pada Akreditasi Program Studi. Integrasi MBKM dalam Kurikulum Outcome based education ini sangat penting untuk dilaksanakan, maka dalam kesempatan ini kami juga berharap kepada bpk Dr. Ir. Syamsul Arifin dari Tim Pusat Kurikulum Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek untuk mengupas tuntas terkait MBKM karena Bapak Syamsul Arifin merupakan sumber langsung dari pembuat kebijakan sehingga dapat memberikan arahan bagaimana sebaiknya penyesuaian Kurikulum dilakukan, dan pengembangan pembelajaran yang mampu menjawab tantangan regional dan internasional, agar para lulusan yang dihasilkan memiliki daya saing yang tinggi dalam mendapatkan dan menciptkan lapangan pekerjaan.”
 
Kegiatan lokakarya kurikulum MBKM dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di prodi manajemen agar tercipta kultur belajar yang inovatif, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dan bertujuan untuk meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta untuk mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal.
 
Oleh: Joko Susilo.